Alfred Schutz lahir di Wina pada tahun 1899 dan meninggal di
New York pada tahun 1959. Ia menyukai musik, pernah bekerja di bank mulai
berkenalan dengan ilmu hukum dan sosial. Ia mengikuti pendidikan akademik di
Universitas Vienna, Austria dengan mengambil bidang ilmu-ilmu hukum dan sosial.
Gurunya yang sangat terkenal adalah Hans Kelsen (ahli hukum), Ludwig Von Mises
(ekonom), dan Friedrich Von Wieser dan Othmar Spann (keduanya ahli sosiologi).
Pendidikan formal ini dijalankan Schutz setelah ia mengikuti
Perang Dunia I. Selama kuliah ia menjadi sangat tertarik pada karya-karya Max
Weber dan Edmund Husserl. Setelah lulus ilmu hukum, dia malah bekerja di bidang
perbankan untuk jangka waktu yang sangat lama. Meskipun penghasilannya sangat
besar tetapi dia merasa perbankan bukanlah tempat yang cocok baginya untuk
mengaktualisasikan diri.
Schutz akhirnya banting setir yang mulai mempelajari
sosiologi khususnya fenomenologi yang dianggap memberi makna dalam pekerjaan
dan hidup. Di tahun 1920-an meskipun bukan seorang Dosen, tetapi hampir seluruh
temannya adalah dosen perguruan tinggi sehingga dia mulai terjun ke dunia
akademik. Dia mulai mengajar dengan bantuan temannya dan bahkan memberikan
kuliah di Perguruan Tinggi serta dapat berpartisipasi dalam diskusi dan seminar
ilmiah. Setelah menerbitkan Der Sinnhafte Aufbau der sozialen
welt, Schutz akhirnya berkenalan secara pribadi dengan Edmund
Husserl yang menawarinya menjadi asisten tetapi Schutz menolaknya.
Dalam teori Schutz sangat kental pengaruh Weberian-nya
khususnya karya-karya mengenai tindakan (action) dan tipe ideal (ideal type).
Meskipun Schutz terkagum-kagum pada Weber tetapi ia beusaha mengatasi kelemahan
yang ada di dalam karya Weber dengan menyatukan ide filsuf besar Edmund Husserl
dan Henri Bergson.
Schutz sangat ingin mendirikan Sekolah Tinggi Ekonomi
Austria dengan menggunakan paradigma theory of action yang bersifat
subyektif tapi ilmiah. Keinginannya ini mempengaruhi dirinya menerbitkan buku
yang sangat berharga di bidang sosiologi yang berjudul The
Phenomenology of the social world yang diterbitkan tahun 1932 dalam bahasa
Jerman. Buku ini baru diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris tahun 1967,
sehingga karya Schutz baru mendapat perhatian serius dan penghargaan dari
Amerika Serikat tiga puluh tahun sejak diterbitkan.
Dalam karir akademiknya tercatat di tahun 1943, Schutz
mengajar di The New York School of Research yang sebelumnya bernama
Alvin Johnson’s University. Meski siang hari dia menjadi bankir namun di malam
hari dirinya mengabdikan diri untuk dunia pendidikan. Tapi tidak sampai tahun
1956 dia berhenti menjadi konsultan perbankan dan berkonsentrasi
menjadi dosen di News School for Research.
Selain mengajar Schutz juga aktif menerbitkan
tulisan-tulisan di jurnal penelitianPhilosophy and Phenomenological Research. Schutz
menjadi staf redaksi jurnal itu di tahun 1941. Di tahun 1952, Dia dinobatkan
sebagai Guru Besar di News York School for Research dan mengajar di sana sampai
dia meninggal di tahun 1959.
Meski Schutz telah tiada tetapi koleksi karya-karyanya
diterbitkan dalam tiga jilid di tahun 1962, 1964 dan 1966. Bahkan Thomas
Luckman seorang guru besar di Universitas Frankfurt mengumpulkan catatan dan
tulisan Schutz dan membuatnya menjadi buku Die Strukturen der Lebenswelt yang
dialibahasakan ke dalam bahasa Inggris di tahun 1970 dengan
judul Reflection on the problem of relevance.
2. Mengintip Fenomenologi
Secara Umum
Fenomenologi berasal dari bahasa
Yunani, Phainoai, yang berarti
‘menampak’ danphainomenon merujuk pada ‘yang menampak’. Istilah
fenomenologi diperkenalkan oleh Johann Heirinckh. Meskipun demikian pelopor
aliran fenomenologi adalah Edmund Husserl.
Jika dikaji lagi Fenomenologi itu berasal
dari phenomenon yang berarti realitas yang tampak.
Dan logos yang berarti ilmu. Jadi fenomenologi adalah ilmu yang
berorientasi untuk mendapatkan penjelasan dari realitas yang tampak.
Fenomenologi berusaha mencari pemahaman bagaimana manusia
mengkonstruksi makna dan konsep penting dalam kerangka intersubyektivitas
(pemahaman kita mengenai dunia dibentuk oleh hubungan kita dengan orang lain).
(Kuswarno,2009:2)
Fenomenologi berasumsi bahwa orang-orang secara aktif
menginterpretasi pengelaman-pengelamannya dan mencoba memahami dunia dengan
pengelaman pribadinya (Littlejohn,2009:57).
Fenomena yang tampak adalah refleksi dari realitas
yang tidak dapat berdiri sendiri, karena ia memiliki makna yang memerlukan
penafsiran yang lebih lanjut. Tokoh-tokoh fenomenologi ini diantaranya Edmund
Husserl, Alfred Schutz dan Peter. L Berger dan lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar