Rancangan persetujuan
Finek yang diajukan Indonesia terhadap pemerintah Belanda :
a. Pembatalan Persetujuan Finek hasil KMB
b. Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan
bilateral
c. Hubungan finek didasarkan atas undang-undang Nasional,
tidak boleh diikat oleh perjanjian lain
Tujuan dari sistem
ekonomi Gerakan Banteng :
a. Menumbuhkan kelas pengusaha di kalangan bangsa Indonesia.
Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah diberi kesempatan untuk
berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional
b. Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu
dibimbing dan diberikan bantuan kredit
c. Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akan
berkembang menjadi maju
Kebijakan ekonomi yang dilaksanakan masa Demokrasi
Parlementer yaitu Gunting Syafruddin, sistem ekonomi gerakan banteng,
nasionalisasi perusahaan asing, Finansial Ekonomi (Finek), dan Rencana
Pembangunan Lima Tahun (RPLT). Kebijakan ekonomi yang dilaksanakan masa Demokrasi
Terpimpin adalah Devaluasi Mata Uang Rupiah, dan mengeluarkan Deklarasi
Ekonomi.
Kebijakan ekonomi yang dilaksanakan pada masa Orde Baru
meliputi program jangka pendek dan program jangka panjang. Program jangka
pendek diwujudkan dengan stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Adapun program
jangka panjang diwujudkan dengan pembangunan jangka panjang dilakukan secara
periodik lima tahunan.
Perkembangan politik
pada masa demokrasi terpimpin yaitu :
Adanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Penyimpangan terhadap UUD 1945
Kekuatan Politik Nasional
Politik Luar Negeri
Isi dari Perjanjian
New York yaitu :
Kekuasaan Belanda atas Irian Barat berakhir pada 1 Oktober
1962
Irian Barat akan berada di bawah perwalian PBB hingga 1 Mei
1963 melalui lembaga UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority) yang
dibentuk PBB
Pada 1 Mei
1963, Irian Barat
akan diserahkan kepada
pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia wajib mengadakan penentuan pendapat
rakyat (pepera) Irian Barat untuk menentukan akan berdiri sendiri atau tetap
bergabung dengan Indonesia, pada tahun 1969 di bawah pengawasan PBB.
Perkembangan Ekonomi
masa Demokrasi Terpimpin yaitu :
Pembentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas)
Devaluasi Mata Uang Rupiah
Deklarasi Ekonomi
Perkembangan Politik
Masa Orde Baru yaitu :
Dibentuknya Supersemar
Penataan Stabilitas Politik
Penyederhanaan Partai Politik
Pemilihan Umum
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
Dwi Fungsi ABRI
Langkah- langkah yang
dilakukan untuk penataan stabilitas
politik yaitu :
1). Pemulihan Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif
2). Pemulihan Hubungan dengan Malaysia
3). Kembali Menjadi Anggota PBB
4). Ikut Memprakarsai Pembentukan ASEAN
Perkembangan Politik Masa Reformasi yaitu : Sidang Istimewa
MPR 1998, Otonomi Daerah, Pencabutan Pembatasan Partai Politik, Penghapusan Dwi
Fungsi ABRI dan Penyelenggaraan Pemilu.
Upaya penanggulangan krisis ekonomi yang terjadi pada tahun
1997 dilakukan secara bertahap dan mulai menunjukkan hasilnya beberapa tahun
kemudian.
Pada era reformasi, amanat UUD 1945 dalam bidang pendidikan
mulai dilaksanakan dengan memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya 20%.
Pada masa reformasi
Indonesia tengah menghadapi krisis ekonomi. Upaya-upaya untuk pemulihan ekonomi
terus dilakukan pada beberapa periode kepemimpinan masa reformasi, yaitu :
a. Pemerintahan Presiden B.J.
Habibie
b. Pemerintahan Presiden
Abdurrahman Wahid
c. Pemerintahan Presiden Megawati
Soekarnoputri
d. Pemerintahan Presiden Soesilo
Bambang Yudhoyono
B.J Habibie menetetapkan
kebijakan pokok di bidang ekonomi yaitu :
a. Menjalin
kerja sama dengan
International Moneter Fund-IMF
(Dana Moneter Internasional) untuk membantu dalam proses pemulihan
ekonomi
b. Menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus
mengurusi perekonomian
c. Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah
d. Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
hingga di bawah Rp10.000,00
e. Membentuk
lembaga pemantau dan
penyelesaian masalah utang
luar negeri
Pada masa Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
berhasil distabilkan dan berdampak pada terkendalinya harga-harga barang.
dengan menerapkan kebijakan yaitu :
a. Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 miliar
b. Mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp
116.3 triliun
c. Kebijakan privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar