5 Juli 2015

PPM NURUL IKHLAS Kembali melakukan inovasi

Dewasa ini kemajuan dibidang teknologi sudah tidak bisa di elakkan lagi karena semua negara sudah berupaya meningkatkan sumber daya manusianya masing-masing, begitupun halnya dengan masyarakat indonesia yang sedianya juga mempersiapkan generasi-generasi multitalen menguasai berbagai bidang.
teknologi sebenarnya sangat memiliki peran penting dalam kemajuan suatu bangsa karena banyak hal yang terbantu dengan teknologi pada kali ini kita melihat salah satu kemajuan yang pesat dan di pakai oleh hampir semua negara, yaitu sarana berkomunikasi melalui media internet, dalam kehidupan sehari-hari kita tidak merasa asing lagi dengan fb, twitter, line, dan sebagainya itu semua sarana komunikasi media sosial yang sudah dipakai, kemudian itu memiliki kegunaan yang luar biasa jika benar menggunakannya jika tidak maka sebaliknya.
sistem internet mengalami perkembangan hari demi harinya seperti kita bisa rasakan dalam pekerjaan saat ini mesti sudah memiliki program yang sistemnya mennggunakan internet, baik itu dalam melakukan kinerja maupun evaluasi suatu lembaga, seperti lembaga perkantoran, lembaga hukum, maupun lembaga pendidikan hal ini juga di coba kembangkan oleh Al-akh Haris junior yang merupakan alumni Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas, dan seyogyanya ucapan terima kasih kita sampaikan kepada beliau yang sudah berupaya menghimpun alumni PPMNI yang sudah ribuan menyebar di penjuru nusantara ini maupun yang sudah di luar negeri adapun bentuk dari upayanya melakukan data secara online berupa SAPP (Sistem Automasi Pondok Pesantren)






Sistem ini mencakup informasi seputar pondok pesantren dan alumni (IPANI) dengan sistem ini setidaknya sudah mempermudah alumni untuk kembali bergabung dengan PPMNI yang sudah membekali kita sehingga bisa seperti yang kita rasakan masing-masing.
untuk itu kepada seluruh rekan alumni PPMNI dimanapun berada mohon kiranya menyamapaikan informasi ini kepada segenap alumni sehingga kita bisa kembali menjalin silaturrahmi dan memajukan Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas PPMNI
Wassalam....

3 Januari 2015

Teknik Sidang PPMNI



Secara sederhana sidang bisa diartikan sebagai pertemuan untuk membicarakan sesuatu. Sedangkan sidang dalam organisasi adalah pertemuan formal suatu organisasi untuk membahas masalah tertentu agar menghasilkan keputusan sebagai sebuah kebijakan organisasi dengan mengikuti mekanisme-mekanisme dan aturan yang jelas. Kebijakan dan keputusan dari persidangan ini akan mengikat seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan. Keputusan yang telah disepakati dalam persidangan sifatnya final, sehingga berlaku bagi pihak yang setuju maupun tidak setuju, hadir atau tidak hadir dalam persidangan.
Dalam sebuah persidangan organisasi terdapat beberapa aturan atau mekanisme yang harus dipatuhi, mekanisme-mekanisme yang dibuat dan diberlakukan dalam sebuah persidangan bertujuan agar sidang yang dilaksanakan berjalan aman, aspiratif, dan demokratis. Oleh karena itu aturan main sidang harus jelas dan bisa dipahami oleh semua peserta sidang.
Sebelum membahas tentang aturan main dan teknik persidangan, kita akan membahas terlebih dahulu tentang jenis-jenis sidang dalam organisasi. Sidang di bagi kedalam beberapa bagian yaitu:
1) Sidang Pleno
a) Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
b) Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
c) Sidang Pleno biasanya dipandu oleh Steering Committee (panitia pengarah)
d) Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan Permusyawaratan

2) Sidang Paripurna
a) Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
b) Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang
c) Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan Permusyawaratan

3) Sidang Komisi
a) Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
b) Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno
c) Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang Komisi
d) Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut
e) Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang bersangkutan

4) Sidang Sub Komisi
a) Sidang Sub Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
b) Sidang Sub Komisi adalah pembagian dari komisi yang ada untuk membahas hal yang lebih spesifik dan detail
c) Sidang sub komisi lebih terbatas dalam sidang komisi guna mematangkan materi lanjut dan ketika sidang komisi dianggap cukup, maka tidak perlu diadakan sidang sub komisi.




Perangkat sidang:
1. Peserta sidang (Quorum)
Quorum adalah syarat sahnya sidang untuk dapat diadakan, karena tingkat quorum menunjukkan sejauh mana tingkat representasi dari peserta sidang. Semakin tinggi jumlah quorum, semakin tinggi pula tingkat representasi dari sidang tersebut.

2. Presidium atau pimpinan sidang
– Ketua (Presidium 1)
– Anggota (Presidium 2)
– Anggota (Presidium 3)

3. Agenda acara persidangan/materi persidangan
Meliputi bahan-bahan yang akan dibahas dalam persidangan. Biasanya terdiri dari draft tatib, AD/ART, PPO, GBHK, dll yang disusun sebelumnya oleh tim perumus sidang atau panitia khusus

4. Ruangan siding

5. Perlengkapan sidang
– Meja
– Kursi
– Palu sidang
– Pengeras suara
– Podium
– Laptop dan Printer
– Notulensi
6. Tata tertib persidangan
Syarat – syarat pimpinan sidang (normative):
1. Mempunyai pengetahuan yang luas (cerdas)
2. Memahami atau mengetahui masalah yang akan dibahas
3. Bijaksana/netral/demokratis
4. Terampil memimpin sidang
Tugas Pimpinan sidang :
1. Membuka dan menutup sidang
2. Menjelaskan dan mengatur serta mengarahkan permasalahan agar fokus
3. Membuat keputusan-keputusan
Etika dan Aturan persidangan :
- Disiplin
– Berbicara setelah adanya izin dari pimpinan sidang
– Interupsi/penyelaan/pemotongan pembicaraan dengan mengikuti aturan
– Saling menghormati dan menghargai antar peserta sidang
– Tidak menyinggung permasalahan Agama/Ras/Suku (dalam perdebatan)
– Kerjasama antara pihak-pihak yang terkait dengan persidangan
Skorsing/pemberhentian acara waktu persidangan
- Sudah memasuki waktu istirahat yang sudah ditentukan
– Digunakan untuk lobi atau komunikasi nonformal diluar persidangan
– Untuk menghadapi keadaan darurat
 (chaos)
 Refreshing (ketika menghadapi situasi yang stagnant dalam persidangan)
Ketukan palu sidang
 1 (satu) kali ketukanü
a) Digunakan untuk perpindahan atau pergantian pimpinan sidang
b) Digunakan untuk pengesahan putusan biasa point per point dan atau bab per bab (keputusan sementara)
c) Digunakan untuk skorsing dalam waktu yang tidak terlalu lama
Contoh: (1×5 menit, 1×15 menit, dst.)
d) Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
e) Mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama (biasanya skor 1X??menit, dst.) sehingga peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang.
 2 (dua) kali ketukanü
Digunakan untuk menskorsing waktu yang cukup lama. Misalnya istirahat, lobying, sembahyang, dan makan.
Contoh: (2×5 menit, 2×15 menit, dst.)
 3 (tiga) kali ketukan
ü
a) Membuka dan menutup acara persidangan
b) Pengesahan keputusan yang bersifat prinsipil atau pengesahan keputusan akhir secara keseluruhan dari semua hasil persidangan (konsideran)
Macam-macam interupsi :
a) Interupsi point of order (digunakan apabila interupsi yang bersifat prinsipil)
b) Interupsi point of information (digunakan apabila ada informasi yang berhubungan dengan acara persidangan)
c) Interupsi point of clarification (digunakan apabila ada klarifikasi yang berhubungan dengan acara persidangan)
d) Interupsi point of personal privilege (digunakan untuk melakukan pembelaan yang bersifat personal/privacy).
Istilah-Istilah atau Move-Move dalam Persidangan

a) Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.
b)
 Lobbying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan
c)
 Interruption atau interupsi (Memotong pembicaraan)
d)
 Walk out ialah keadaan tidak menyetujui dengan kesepakatan sidang karena persidangan sudah tidak relevan dengan prinsip mereka dan memilih untuk keluar dari acara persidangan
e)
 Kliring ialah memotong pembicaraan diatas interupsi.
f)
 Pending ialah memberhentikan sidang untuk sementara waktu dengan tujuan tertentu seperti istirahat, lobby, penundaan sidang
g) PK (Peninjauan kembali) ialah mekanisme yang digunakan untuk mengulang kembali pembahasan/putusan yang telah ditetapkan

Rancangan persetujuan Finek yang diajukan Indonesia terhadap pemerintah Belanda

  Rancangan persetujuan Finek yang diajukan Indonesia terhadap pemerintah Belanda : a. Pembatalan Persetujuan Finek hasil KMB b. Hubunga...